Wednesday 30th of April 2025

Sekolah Rakyat yang Digagas Oleh Mendagri dan Mensos Mulai Disosialisasikan Ke Seluruh Pelosok Negeri

Sekolah Rakyat yang Digagas Oleh Mendagri dan Mensos Mulai Disosialisasikan Ke Seluruh Pelosok Negeri

--

Mapelku.com - Hingga saat ini, sebanyak 356 usulan lokasi Sekolah Rakyat telah diterima dari berbagai daerah di Indonesia, dan jumlah ini kemungkinan akan terus bertambah.

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menekankan pentingnya kesiapan legalitas lahan dalam mendukung program ini.

“Kalau sudah ada tempat dan bangunannya sudah ada, tinggal direnovasi, maka secara otomatis akan lebih diprioritaskan daripada lahan yang masih kosong,” ujar Tito dalam acara sosialisasi program Sekolah Rakyat yang diselenggarakan secara daring di Gedung Sasana Bhakti Praja Kementerian Dalam Negeri pada Senin (21/4/2025).

Baca juga: Apa itu Creatine? Manfaat Bagi Tubuh Bila Dikonsumsi dengan Benar

Baca juga: Wali Kota Pontianak Tidak Mempermasalahkan Suara Musik Kencang Depan Gereja Gembala

Tito menambahkan, lahan yang masih bersengketa secara otomatis akan ditolak sebagai calon lokasi pembangunan.

Ia menyatakan bahwa Kementerian Dalam Negeri mendukung penuh langkah-langkah yang dilakukan oleh Kementerian Sosial untuk menyukseskan program Sekolah Rakyat.

“Instruksi Presiden secara khusus menugaskan Menteri Sosial untuk memimpin pembangunan program Sekolah Rakyat. Kementerian Dalam Negeri dan beberapa instansi lainnya mendukung langkah yang diambil Mensos,” katanya.

Sementara itu, Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menjelaskan bahwa Sekolah Rakyat merupakan bagian dari strategi nasional pengentasan kemiskinan melalui kolaborasi antarkementerian dan lembaga.

“Visi Presiden Prabowo untuk memuliakan rakyat miskin dan memberdayakan kaum dhuafa untuk berkontribusi pada Indonesia Emas di tahun 2045,” kata Gus Ipul.

Baca juga: Alternatif Hp Murah Selain Xiaomi dan Oppo, Cek Spesifikasi dan Harga Nubia Neo 2 5G

Sekolah Rakyat ditujukan untuk anak-anak dari keluarga miskin yang terdaftar dalam Data Tunggal Sosial dan Ekonomi (DTSEN), terutama mereka yang berada di dua desil pendapatan terbawah.

Source:

Update Terbaru

RELATED POST